Powered By Blogger

Sabtu, 03 Maret 2012

Cara Yang Saya Lakukan Agar Lulus Tes SNMPTN: Tips dan Ibadah Penunjang Read more: http://www.teguhsantoso.com/2011/05/cara-yang-saya-lakukan-agar-lulus-tes-snmptn-tips-dan-ibadah-penunjang.

Hmm…nulis tentang masalah ini mengingatkanku pada tahun 2010 kemarin saat mengikuti tes SNMPTN. SNMPTN memang menjadi salah satu tes masuk PTN yang favorit di negeri ini. Soalnya, melalui jalur SNMPTN kita bisa mendapatkan biaya kuliah yang lebih terjangkau dari jalur-jalur lainnya. Di Universitas Airlangga (tempat saya kuliah) misalnya, mahasiswa yang masuk lewat jalur SNMPTN hanya membayar SPP sebesar Rp. 800.000 per semester. Dibanding dengan jalur PMDK Umum, biaya ini tentu sangat murah. Mahasiswa PMDK Umum per semesternya harus membayar SPP sekitar Rp. 3.500.000 tergantung jurusan atau program studinya serta sumbangan pendidikan yang nilainya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Di kedokteran malah lebih mahal lagi, mahasiswa PMDK umum harus membayar SPP sebesar Rp. 6.000.000 sedangkan mahasiswa SNMPTN hanya membayar Rp. 1.250.000.

Inilah yang menjadi latar belakang saya untuk berusaha keras agar bisa lulus masuk PTN melalui jalur SNMPTN. Nah, pada postingan kali ini, saya akan berbagi kisah dengan kalian, hal-hal apa saja yang dulu saya lakukan agar bisa lulus SNMPTN.

Hal pertama tentunya belajar dengan “sekuat” tenaga. Tidaklah mungkin seorang pilot pesawat terbang bisa menerbangkan pesawat tanpa latihan terlebih dahulu. Hal ini berlaku pula bagi kita seorang pelajar yang ingin masuk ke universitas terbaik yang menjadi impian banyak orang. Ingat, kita bersaing dengan ribuan orang dalam program studi tertentu. Katakanlah prodi komunikasi yang dulu menjadi pilihan ke “3″ ku. Peminatnya saat itu adalah sekitar 1068 orang sementara daya tampung dari SNMPTN hanya 30-an orang saja, maka secara sederhana, untuk mendapatkan 1 kursi di prodi ilmu komunikasi, anda harus mengalahkan 35 pesaing anda. Luar biasa!. Lalu, ketika tantangan yang dihadapi sebegitu basarnya, masihkah kita pantas berpangku-tangan dan berleha-leha bak “Miss Universe ” dengan menganggap remeh, bahkan enggan untuk belajar. Non Sense (kata dosen metodologi penelitian).

Itulah yang dulu saya coba hindari. Meskipun waktu itu libur panjang setelah UN seolah membuat kita terlena, namun semangatku untuk terus belajar, belajar dan belajar tidak pernah surut. Setiap hari minimal 10 soal dari setiap mataujian yang akan diujikan harus saya kuasai dengan sebaik-baiknya. Karena waktu itu saya mengambil IPC maka ada 10 mata ujian diantaranya: TPA, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Sejarah, Sosiologi, Geografi. Subhanallah banget pokoknya. Tapi itulah tantangannya. Untuk menyemangati belajarnya, bayangkan ketika anda lulus (SNMPTN) nanti akan menggunakan jas almamater universitas itu, bayangkan betapa senangnya bisa di wisuda sebagai wisudawan unversitas itu, bayangkan semua teman-temanmu memujimu karena bisa masuk di universitas itu, dan masih banyak lagi.

Hal kedua yang juga sangat penting setelah usaha tentunya Berdoa. Inilah hal yang paling intens saya lakukan menjelang SNMPTN waktu itu. Sebagai seorang muslim, yakinilah firman Allah yang artinya kurang lebih: “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu berusaha”. Selain itu salah satu firman Allah yang membuatku pantang menyerah adalah “Berdoalah kepada-Ku niscaya Ku-kabulkan”. Itulah dua ayat yang benar-benar menginspirasiku untuk terus maju dan pantang menyerah.

Apa saja ibadah yang waktu itu coba saya jaga pelaksanaannya? Yang pertama tentunya shalat lima waktu yang konsisten. Hendaklah sampaikan keinginanmu saat bersujud diwaktu sholat. Menurut salah satu riwayat, inilah posisi yang paling dekat antara hamba dengan Sang Penciptanya yaitu Allah SWT. Sampaikan doamu itu secara khusyuk kepada-Nya, yakini saja kalimat Kun Fa Yakun yang telah Allah janjikan. Ingat, sampaikan doamu dengan penuh keyakinan dan optimis, sebab Allah mengikuti prasangka hambanya. Berdoalah bahwa Allah pasti meluluskanmu. Optimis!.

Ibadah kedua yang juga saya lakukan adalah shalat tahajud setiap malam. Jadi, sebelum memulai belajar saat dini hari, saya selalu mengawalinya dengan shalat tahajjud. Tahukah apa yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang melaksanakan shalat tahajud? Allah telah menjanjikan tempat terpuji, tempat terbaik bagi hamba-hambanya. Insya Allah, jika kelulusanmu itu akan mengantarkanmu pada tempat terbaik bagi hidupmu, niscaya Allah pasti akan mengabulkannya. Jika tidak, wallahu A’lam.

Ibadah ketiga yang juga saya rutin lakukan adalah membaca surah Yasin setiap habis sholat maghrib. Tips ini saya dapatkan dari salah satu paman yang dulu menjadi tempat tinggal sementara saat menjelang tes. Niatkan membaca ini karena Allah dan berdoalah untuk ruhmu sendiri supaya diberikan ketenangan saat menjawab soal-soal. Ingat, bukan arwah, tapi ruh (kalau arwah, berarti anda sudah mati, hehe). Setelah membaca Yasin, berdoalah sekali lagi supaya Allah meluluskanmu.

Yang terakhir, berdoalah di kampus tujuanmu (jika memungkinkan). Berdoalah di Masjidnya. Berdoalah supaya masjid itu merindukanmu untuk kembali lagi shalat di situ. Hal seperti ini biasanya dilakukan umat muslim yang pergi berhaji ke Baitullah, sebelum pulang, mereka biasanya berdoa di depan Kakbah agar bisa kembali lagi suatu saat. Hal yang sama dapat anda terapkan untuk SNMPTN ini. Kalau saya, saya dulu berdoa di Masjid Nuruzzaman Unair. Saya lakukan itu setelah tes berakhir, yaitu dihari pertama dan kedua SNMPTN. Doanya kurang lebih seperti ini ” Ya Alah, Ya Rohman, Ya Rohim, Masjid ini adalah masjid tempat para intelektual Unair berkumpul untuk mengingatmu. Ya Allah, hamba mohon kepada-Mu, buatlah Masjid ini rindu kepada hamba, buatlah hamba untuk bisa terus menyembah-Mu di masjid nuruzzaman ini. Maka dari itu Ya Allah, perkenankan dan ridhoilah hamba untuk bisa lulus pada SNMPTN tahun ini.  Amin, Ya Robbal Alamin”.

Terdengar aneh, tapi itulah hal-hal yang saya lakukan. Dalam setiap doa, saya tidak pernah lupa mengucapakan kata “perkenankan dan ridhoilah hamba”. Mengapa ini saya lakukan, karena saya berharap bahwa kelulusan saya di SNMPTN ini benar-benar diperkenankan dan diridhoi oleh Allah sehingga tidak menjadi beban yang berat bagi saya untuk menjalaninya. Dan Alhamdulilah, Allah mendengar dan mengabulkan semua doaku waktu itu. Allah mendamparkanku di program studi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga. Subhanallah, sungguh Kuasa Allah benar-benar menyelimuti seluruh langit, bumi dan seisinya.

Hal yang harus saya lakukan sekarang adalah menjalaninya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sesuai janjiku kepada-Nya saat itu. Meluruskan kembali niat, bahwa saya kuliah, saya menuntut ilmu adalah untuk Allah dan berharap hasil dari ilmu yang saya peroleh dapat bermanfaat bagi diri saya, masyarakat, agama, bangsa dan negeri ini. Amin…

Buat adik-adik dan teman-temanku yang akan mengikuti SNMPTN ditahun 2011 ini, entah untuk yang pertama ataupun yang kedua kalinya, SEMANGAT YA…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar